Kenali 4 Jenis Melanin, Zat Pewarna Alami Kulit Manusia

Melanin dihasilkan oleh sel-sel yang disebut melanosit pada lapisan epidermis kulit. Namun, sel-sel tersebut dapat mengalami kerusakan, baik akibat paparan sinar matahari, efek samping pengobatan, atau kondisi medis tertentu.

Ketika melanosit rusak, produksi melanin bisa terganggu dan dapat memengaruhi warna kulit. Kondisi ini disebut juga kelainan pigmentasi.

Kelainan pigmentasi terdiri dari berbagai jenis. Ada yang hanya memengaruhi sebagian kecil area kulit, tetapi ada juga gangguan pigmentasi yang menyerang seluruh tubuh.

Berikut ini adalah beberapa kelainan pigmen yang umum terjadi:

1. Melasma

Melasma ditandai dengan munculnya bercak hitam di bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti kulit wajah, leher dan tangan. Kondisi ini diketahui lebih umum terjadi pada wanita, meski bukannya tidak mungkin pria juga mengalaminya.

Jika terjadi pada wanita hamil, melasma disebut juga chloasma. Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya setelah masa kehamilan selesai atau bisa juga diobati dengan krim kulit.

Apabila menderita melasma, Anda disarankan untuk tidak terlalu sering atau terlalu lama terpapar sinar matahari. Lindungi kulit dengan mengoleskan tabir surya SPF 30 atau lebih sebelum beraktivitas di luar ruangan. Jangan ragu untuk berobat ke dokter spesialis kulit jika kondisi ini tidak membaik.

2. Vitiligo

Vitiligo merupakan salah satu penyakit autoimun yang menyerang sel penghasil pigmen. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya melanin di area kulit tertentu, seperti lengan, wajah, dan bagian lipatan tubuh.

Vitiligo biasanya ditandai dengan munculnya bercak putih pada kulit. Selain itu, kondisi kelainan pigmen ini juga disertai dengan munculnya uban di rambut, bulu mata, alis, atau jenggot sebelum usia 35 tahun

Kondisi ini terkadang juga menyebabkan berubah atau hilangnya warna pada retina dan jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung.

3. Albinisme

Albinisme merupakan kelainan genetik yang menyebabkan tidak berfungsinya sel melanosit. Adanya kelainan genetik tersebut membuat kulit, rambut, atau mata pada penderita albinisme menjadi tidak berwarna karena tidak memiliki melanin. Tak jarang kondisi ini juga menimbulkan masalah pada penglihatan.

Belum ada pengobatan yang dapat mengatasi albinisme. Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat dilakukan penderitanya agar kondisi yang dialami tidak memburuk, seperti menggunakan tabir surya setiap saat.

Hal ini penting dilakukan karena kulit penderita albinisme lebih berisiko rusak akibat paparan sinar matahari atau bahkan menderita kanker kulit.

4. Hiperpigmentasi pascainflamasi

Kondisi ini ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi lebih gelap atau lebih terang setelah mengalami peradangan atau iritasi.

Hiperpigmentasi pascainflamasi dapat dipicu oleh infeksi kulit, luka bakar, atau paparan zat iritatif yang merusak kulit. Meski demikian, kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan.

Selain mengganggu tampilan kulit, kelainan pigmen tertentu dapat bersifat serius dan membutuhkan penanganan langsung oleh dokter.

Oleh karena itu, bila Ladies melihat adanya bercak hitam yang muncul secara tiba-tiba. Omniskin Watermelon Whitening Series diciptakan untuk mengatasi masalah pigmentasi kulit secara menyeluruh pada semua jalur pembentukan Melanin, atau yang sering disebut dengan MELANOGENESIS.

Omniskin menggabungkan bahan – bahan aktif pencerahan kulit yang melawan proses Melanogenesis dari berbagai jalur pembentukan yang dikombinasikan dengan Ekstrak Buah Semangka yang mendukung terbentuknya kulit yang cerah, bersih tanpa noda, kulit lebih kenyal sekaligus sehat dengan kadar air yang terkontrol pada waktu yang bersamaan.

Yuk, cari tahu lebih dalam solusi permasalahan kulit Ladies dengan konsultasi dengan CS Omniskin.

Hubungi kami dan dapatkan produk Omniskin!
Produk Omniskin
Instagram | Shopee | Tokopedia | Whatsapp